2012-03-06

IKAHIMBI JAWA 1 DALAM SEJARAH


Ikatan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia (Ikahimbi) merupakan sebuah ikatan organisasi mahasiswa sejenis (IOMS) yang mewadahi seluruh Himpunan Mahasiswa Biologi (Himabio) yang terdapat di seluruh Indonesia. Ikahimbi dibentuk atas dasar keinginan bersama seluruh mahasiwa biologi di Indonesia untuk mengembangkan dan memajukan biologi serta untuk melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi.
Organisasi mahasiswa biologi tingkat nasional ini berdiri pada tahun 1993 dengan nama Ikatan Mahasiswa Biologi Indonesia (IMABI). Kepengurusan IMABI berganti tiap dua tahun sekali dengan pimpinan tertinggi dipegang oleh Sekretaris Jendral (Sekjend). Seiring berjalannya waktu, berbagai hambatan muncul dalam perjalanan organisasi ini diantaranya jaringan komunikasi dan koordinasi mulai terputus karena IMABI hanya mengikat individu bukan lembaga kemahasiswaan yang ada di setiap universitas sehingga terhambatnya proses regenerasi dalam menghimpun kegiatan kemahasiswaan yang diprogramkan oleh IMABI. Selanjutnya pada bulan September 2001 di Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, IMABI berganti nama menjadi Jaringan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia (JHMBI). Nama IMABI berganti menjadi JHMBI dengan pimpinan tinggi dipegang oleh Himpunan Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai Dinamisator atau lembaga yang bertugas dalam menstabilkan pergerakan yang dilakukan oleh pengurus JHMBI. Dinamisator dibentuk dengan harapan JHMBI dapat mengikat lembaga kemahasiswaan yang ada di setiap Universitas sehingga permasalahan kemunduran regenerasi dalam pergerakan JHMBI dapat teratasi karena organisasi ini menyatukan mahasiswa Biologi di semua perguruan tinggi seluruh Indonesia melalui perantara himpunan mahasiswa biologi di setiap perguruan tinggi di Indonesia.
Dalam perkembangannya, JHMBI terkendala berbagai permasalahan terutama komunikasi dan koordinasi. Selain itu, juga terjadi krisis kepemimpinan di pertengahan masa kepengurusan. Dari berbagai permasalahan yang timbul, muncul kesepakatan bersama untuk melaksanakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang dilaksanakan di Himpunan Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung pada tanggal 28 September - 01 Oktober 2003. Hasil dari pertemuan tersebut dianggap belum sempurna. Dengan nama ‘Jaringan’ maka organisasi ini belum ada kepemimpinan tunggal di dalam organisasi yang mengakibatkan kepemimpinan organisasi menjadi semu karena dipegang oleh salah satu Universitas sebagai dinamisator. Kemudian dalam Munas III JHMBI yang selanjutnya disebut Musyawarah Nasional (MUNAS) I Ikahimbi tanggal 6-8 Desember 2005 yang bertempat di Himpunan Mahasiswa Biologi Universitas Mataram, JHMBI berganti nama menjadi Ikatan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia (Ikahimbi) dengan dipimpin oleh seorang Sekertaris Jendral.
Pada Munas I Ikahimbi tersebut, terpilih Edi Arip Miharja (mahasiswa Departemen Biologi, Fakultas MIPA, Institut Pertanian Bogor, IPB) sebagai Sekertaris Jenderal pertama untuk kepengurusan Ikahimbi periode 2005-2007. pada periode ini, sekretariat Ikahimbi bertembat di IPB. Selanjutnya Sekretaris Jendral Ikahimbi periode 2007-2009 dipegang oleh Saevul Amri (mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta) yang terpilih melalui Munas II Ikahimbi pada tanggal 5-6 Desember 2007 di Institut Pertanian Bogor. Setelah itu Sekretaris Jendral Ikahimbi periode 2009-2011 dipegang oleh Mahfud Efendi (mahasiswa FMIPA Universitas Negeri Malang) yang terpilih pada Munas IKAHIMBI III di Universitas Negeri Manado. Saat ini Sekretaris Jenderal Ikahimbi dipegang oleh Kardi Sambanoa dari Universitas Tadulako Palu saat Munas IKAHIMBI IV di Universitas Tadulako.
Dalam menjalankan tugasnya, Sekretaris Jendral sebagai pimpinan tinggi Nasional dibantu oleh 3 Wakil Sekjend yang meliputi Wasekjend I yang berfungsi dalam mengkoordinasi Biro kesekretariatan dan biro keuangan, Wasekjend II membidangi Departeman Penalaran keilmuan dan departemen penelitian dan pengembangan (Litbang), serta Wasekjend III bertugas dalam mengkoordinasikan Departemen Kajian Strategi Kebijakan (Kastrat), departemen Pengembangan Organisasi dan Kaderisasi (POK), dan departemen Jaringan Informasi dan Komunikasi (Infokom). Semua departemen dan biro di atas berfungsi dalam mengkoordinasikan realisasi program kerja dalam kancah nasional. Sekjend dalam melaksanakan amanahnya sebagai Mandataris Munas Ikahimbi, selain dibantu oleh wakil sekjend dan kepala departemen/biro yang terhimpun dalam Badan Pengurus Pusat (BPP) Ikahimbi, maka menunjuk Koordinator Wilayah (Korwil) sebagai perpanjangan tangan Sekjend di wilayah kerja Ikahimbi. Dalam merealisasikan kepengurusan wilayah, dibentuk Badan Pengurus Wilayah (BPW) Ikahimbi sebagai perpanjangan tangan Badan Pengurus Pusat.
 Badan Pengurus Wilayah (BPW) merupakan organisasi lanjutan sebagai perpanjangan tangan dari Badan Pengurus Pusat (BPP), BPW dalam kepengurusannya memiliki struktural tersendiri namun tetap mengacu pada AD/ART. BPW dibentuk dengan tujuan tercapainya pemerataan pelaksanaan program kerja di seluruh wilayah Indonesia, Ikahimbi memiliki 11 wilayah kerja dari sabang sampai merauke.
Wilayah kerja III Jawa I adalah bagian dari 11 wilayah kerja yang ada, Sejarah pembentukan BPW ialah sejalan dengan awal terbentuknya Ikahimbi. Badan Pengurus Wilayah Jawa I periode 2007-2009 dipimpin oleh Ade Wahyudi atau yang biasa lebih dikenal dengan panggilan Dewa yang berasal dari UIN Jakarta. Setelah itu diadakan Musyawarah Wilayah Jawa 1 yang diadakan di IAIN Cirebon yang menghasilkan Koordinator Wilayah terpilih tetap berada di UIN Jakarta yang dipegang oleh saudara Ali Akbar.
Dalam perjalanannya terjadi pergantian Koordinator Wilayah pada Wilayah Kerja III yaitu Sigatullah Mujadedi pada tahun 2010 di STKIP Garut. Pada akhir tahun menjelang 2012, diadakan Musyawarah Wilayah di Institut Pertanian Bogor yang menghasilkan Mochammad Lanrega Hafiz sebagai Koordinator Wilayah terpilih untuk periode 2011-2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar